KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN SE-DUNIA
-----
Karena begitu sentral dalam proses menghasilkan keuntungan, seksisme terwujud melalui hampir setiap lembaga sosial dan praktik budaya kapitalisme. Ini berarti sudah mendarah daging, dan oleh karena itu sulit untuk dilawan atau ditentang pada tingkat individu.
Jadi, walaupun penting untuk sadar akan seksisme dan waspada dengan banyak perwujudannya yang halus dan/atau yang tidak begitu halus, untuk memiliki masyarakat tanpa seksisme memerlukan lebih dari sekadar kesadaran. Basis material ketidaksetaraan gender perlu dihancurkan, dan mereka yang memiliki kepentingan sosial dan ekonomi dalam subordinasi perempuan perlu digulingkan.
-----
(K)ekuatan kaum perempuan harus kembali diletakkan ke dalam kolektivisme-an-nya. Bukan dalam posisi sebagai korban. Bukan sebagai individu yang merayakan identitasnya karena dengan mudah dikooptasi kapitalisme sebagai sasaran komodifikasi maupun konsumerisme. Melainkan sebagai kolektif, terutama sebagai working women alias perempuan buruh atau rakyat-pekerja. Karena kelas adalah dasar penindasan dalam masyarakat, maka ketika kelas pekerja baik laki-laki maupun perempuan bersama-sama melawan segala aspek kapitalisme, mereka akan mampu merobohkan seksisme yang selama ini memecah-belah mereka.
-----
(A)ksi massa berperan vital dalam gerakan pembebasan perempuan, termasuk di masa pandemi. Sejarah pergerakan pembebasan perempuan diwarnai bukan hanya aksi demonstrasi, tapi juga pemogokan, pendudukan, bahkan revolusi, demi merebut hak-haknya. Masa krisis kini juga masa polarisasi kanan-kiri, bahaya bila gerakan perempuan menggantungkan diri pada lobi-lobi apalagi kolaborasi kelas. Sementara kaum Kanan seksis (termasuk fasis dan rasis) tidak sungkan aksi massa dan aksi langsung. Termasuk untuk menyerang gerakan perempuan. Rezim dan penindas pada umumnya tidak akan mau menuruti tuntutan-tuntutan gerakan pemebasan perempuan kalau tidak merasa terdesak dan terancam. Karena itu aksi-aksi massa, pengorganisiran akar rumput kaum perempuan, harus kembali digalakkan. Termasuk dengan mendayagunakan teori.
Hari ini tepat tanggal 25 November 2021, jam 09:00 WIT - 13:00, bertempat di Asrama Petromax/Astro, seluruh perempuan berjuang untuk menyuarakan dan mengampanyekan, terkait stop kekerasan terhadap perempuan. Khusus di Manokwari Papua barat. Beberapa perempuan yang saling mengorganisir diri dan berkumpul dan bersepakat untuk membentuk satu Front, yang dapat menjadi wadah untuk gerak bersama untuk memperjuangkan hak - hak perempuan yang terabaikan. Sesuai dengan kesepakatan, maka dibentuklah Front yang diberi nama, Front Daney Mnukwar. Para perempuan yang sadar ini, kemudian memutuskan untuk membentuk satu wadah konsolidatif yang bertujuan untuk mengorganisir banyak perempuan untuk belajar bersama serta berjuang bersama, maka dibuatlah Front dengan alasan bahwa, semua perempuan yang tergabung dalam Front ini memiliki organisasi sendiri. Tetapi untuk fokus pada isu-isu perempuan yang tidak dapat diperjuangkan secara spesifik oleh organisasi masih-masing, maka Front ini diyakini baik dibentuk, untuk menjadi wadah konsolidatif bagi kaum perempuan di Mnukwar. Sedangkan untuk kata Daney diambil dari bahasa suku Arfak yang artinya Perempuan, dan nama ini dipakai untuk menghormati pemilik Tanah Adat.
Untuk melanjutkan apa yang pernah diperjuangkan oleh Mirabal bersaudara, maka Front Daney Mnukwar melakukan kegiatan mengawali 16 hari kampanye, dengan membuat kegiatan pembuatan fidio singkat yang akan menjadi bahan kampanye selamat 16 hari.
Tuntut yang diangkat yaitu :
1. Bergerak bersama mendesak pengesahan RUU TPKS ,
4. Stop KDRT
5. Stop Pembatasan Aktivitas
https://www.arahjuang.com/2020/11/25/mirabal-bersaudara-mereka-yang-melawan-kediktaktoran/
https://www.arahjuang.com/2020/03/05/mengapa-seksisme-terus-ada/
https://www.arahjuang.com/2017/08/11/akar-kekerasan-seksual/
https://www.arahjuang.com/2021/03/08/kemenangan-kemenangan-perjuangan-perempuan-di-dunia-dalam-tahun-tahun-pandemi/
https://www.arahjuang.com/2021/07/20/bagaimana-kaum-sosialis-menanganani-permasalahan-kekerasan-seksual/
https://www.arahjuang.com/2021/07/22/terorganisir-untuk-pembebasan-perempuan/