REVOLUSI PENGHARAPAN

 

REVOLUSI PENGHARAPAN

(Tulisan dalam Penjara)

 

Salam jumpa

Hidup ini bagai seseorang yang kehilangan penglihatan, yang tidak tahu, kemana ia pergi dan kapan akan berhenti. Manusia hanya bisa hidup, diberi anugrah kehidupan maka di jalani. Pada dasarnya manusia ketika hidup ia berfikir dan merencanakan banyak hal tetapi dia sendiri tidak tau, apakah semua tujuan dan kerja kerasnya akan dinikmati atau orang lain yang akan menikmati semuanya.

Manusia ketika dilahirkan sampai usia berjalan ia memiliki mimpi-mimpi besar dengan ekspektasi yang sangat besar, ia mulai menata hidupnya untuk mencapai impiannya, segala cara dilakukan, untuk mewujudkan yang masih menjadi bayangannya, ia mulai menginvestasikan banyak waktu untuk belajar, ia habiskan 18 Tahun lebih dari hidupnya untuk menyediakan beberapa kertas yang menjadi syarat untuk mewujudkan mimpinya, ia tak pernah hiraukan kematian, ia hanya melangkah dan punya mimpi gila yang harus diraih. Baik jika ia mencapai mimpi itu dan menikmatinya. Banyak orang ada yang berakhir saat ia mulai mermimpi, ada yang berusaha menggapai mimpi dan dipertengahan mimpinya, ia berhenti, ada juga yang tinggal menunggu waktu untuk menikmati ia sudah berhenti, dan ada juga yang dapat menikmati impiannya itu. Setiap orang hanya berusaha mewujudkan misi bayangannya saja. Misi itu hanya dia yang tahu, dan walau misi banyangan itu tak pasti, ia tetap berusaha untuk mengapainya, entah mewujudkannya atau tidak.

Manusia ini sangat edan, mereka berusaha menggapai apa yang masih dalam bayangan mereka, berdasarkan apa yang mereka lihat. Misi bayangan itu membuat mereka berusaha untuk tak hidup dalam bentuk fisik, mereka berusaha menggapai misi bayangan dengan menggadaikan hidup, yang harusnya mereka hidup dan berbuat sesuatu dengan nyata dan tidak tenggalah dalam misi bayangannya yang tak tentu.

Ketika mengejar mimpi bayangan manusia lupa untuk menjalaninya hidupnya dengan wajar, seperti bercada dengan teman, jalan bersama kelurga, menghabiskan waktu bersama, membantu orang yang susah dan banyak hal dapat ia lakukan. Tetapi kenyataannya setiap orang hanya bisa hidup dalam misi banyangannya, karena ingin menjadi kaya raya, mereka hanya bisa hidup dalam impian itu, sampai mereka benar-benar buta untuk segala hal, ada orang yang membutuhkan bantuan tetapi seolah mereka tidak melihat dan mendengar, mereka memiliki akses untuk dapat mewujudkan dan mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah orang lain, tetapi karena misi bayangan itu, mereka dari pada membantu orang, mereka lebih baik menyimpan harta itu untuk mencapai misi bayangan mereka. Mereka sampai lupa, bahwa manusia tidak akan pernah mencapai kekayaan itu, karena dari luar mereka dilihat memiliki segalannya tetapi, sesungguhnya mereka sendiri tidak pernah sampai pada apa yang mereka mau, mereka akan mau lagi dan lagi sampai ia berhenti sebelum merasa puas dengan capainnya, sebelum merasa puas menikmati misi bayangannya.

Misi bayangan membuat setiap orang memiliki 80% kehidupan untuk mengejar bayangan, dan 20% hidup nyata. Misi bayangan menjadi tujuan utama manusia hidup, pada hal manusia ketika dilahirkan diberi hak kemerdekaan penuh untuk mempergunakan hidupnya secara merdeka. Tetapi ketika manusia itu hidup dan diperhadapakan dengan realita kehidupan, realita itu kemudian di rajut menjadi misi banyangan yang autentik. Yang secara diam-diam menjadi dasar dari hidup. Manusia mulai diarahakan menata hidupnya untuk menggapai misi bayangan berdasarkan kesimpulan dari pengamatan dan kemudian menjadikan kesimpulan itu menjadi tujuan hidup. Manusia mulai lupa tujuan mereka hidup, bahwa hidup adalah anugrah yang diberikan semesta untuk menusia bebas melakukan apapun sesuka hatinya sebelum ia kembali dalam keheningan tidur panjang dimana dia datang. Manusia bebas menggunakan hidup secara fisiknya untuk melakukan hal – hal yang baik untuk dirinya semasa ia masih diizikan memiliki anugrah itu. Tetapi manusia mulai salah mempergunakan hidup mereka dan mulai menggadaikan hidupnya untuk misi banyangan yang tak pasti. Ada waktu dalam tidur panjang yang bisa digunakan manusia untuk hidup dalam misi bayangan, atau dalam angan-angan. Manusia harusnya menggunakan tubuh fisiknya untuk hidup, bukan terjebak dalam misi bayangan.

Manusia yang hidup dalam misi bayangan dapat terlihat pada diri seorang pekerja kantoran, mereka memiliki 4 tahun untuk benar-benar hidup itu pada masa kanak-kanak, setelah itu mereka mulai menginfestasikan 18 Tahun untuk sekolah, kemudian ketika memiliki syarat untuk menggapai misi bayangan lalu mulai menggadaikan waktu hidup demi uang. Manusia diberi waktu istirahat atau pensiun di usia 65 tahun. Usia itu menusia tidak memiliki kekuatan untuk bergerak banyak, mereka hanya bisa duduk ditempat, sedikit yang masih kuat, sisanya mengalami strok dan peyakin penuaan lainnya. Saat manusia diberhentikan dari pekerjaan mereka telah dinyatakan tidak produktif lagi. Dunia ini sangat tidak adil, ia seharusnya memberikan pensiun kepada pegawai di usia produktif, agar mereka dapat mempergunakan untuk hal lain dalam hidupnya. Tetapi dunia benar-benar pencuri yang naif. Dunia memanfaatkan misi bayangan manusia untuk mencuri harta berharganya yaitu waktu. Menusia menggadaikan hidupnya untuk uang dan misi bayangannya. Manusia harusnya bekerja sedikit dan mempersiapkan segala hal secukupnya untuk benar- benar hidup.  Manusia harus dapat mengambil kembali 80% waktu hidupnya dan memberikan 20% untuk misi bayangan agar ia benar benar hidup. Ada waktu untuk mimpi panjang. Mimpi itu penting dan menjadikan mimpi itu menjadi kenyaan itu sangat penting tetapi sekali lagi, tidak seorang pun tau kapan ia akan kembali pada tidur panjangnya. Jangan menggadaikan Harta berhargamu demi misi bayangan yang tak pasti.

 

 

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR DARI KISAH MEDUSA

NASEHAT BAPA KEPADA PUTRINYA