Ekonomi kreatif

Ekonomi kreatif masyarakat Kampung Sauf

Bapak Yance Safkaur Salah seorang warga kampung Sauf Distrik Ayamaru Selatan Kabupaten maybrat, memanfaatkan kesederhanaan peralatan yang ada untuk meningkatkan ekonomi keluarganya. Maybrat (29/Juli/2021)

Bapak Y. Safkaur adalah seorang buruh bangunan, yang sewaktu-waktu ketika ada pekerjaan pembangunan ia terlibat bekerja, tetapi jika tidak ada perkejaan, maka bapa Y.Safkaur mengisi kekosongan yang ada dengan berkebun, selain berkebun, untuk memenuhi ekonomi keluarganya ia juga harus mengerahkan segala potensi yang ada demi memenuhi ekonomi keluarganya. 
Bapa Y.Safkaur ketika ditemui dirumahnya, Ia menerangkan bahwa untuk meningkatkan dan ekonomi keluarga Ia memanfaatkan bahan bekas dan hasil hutan yang ada untuk membuat alat-alat berupa pisau dan tombak untuk keperluan ekonomi keluarganya.
Bapa Y.Safkau membuat tombol yang digunakan untuk berburu menggunakan pisau dari mesin babat yang kemudian dibagi dua menggunakan pisau mesin babat. Hasilnya kemudian di asah hingga tajam antara dua sisi. Hulu dari tombak dibuat menggunakan kayu gagar dalam bahasa Ayamaru (Kova Mara), yang sudah dipastikan terlebih dahulu bahwa sudah pantas untuk digunakan. Perlakuan yang sama juga dilakukan untuk pisau yang sering digunakan oleh masyarakat khususnya ibu-ibu dalam rumah tangga tetapi juga untuk membersihkan hasil kebun berupa keladi dan lain-lain.
"Untuk menambah ekonomi keluarga, tetapi juga untuk menyekolahkan anak-anaknya maka saya membuat tombak dan pisau yang menurut saya sangat diminati oleh masyarakat. Alat ini bisa dibuat tetapi banyak orang lebih memilih memakai yang sudah ada dari pada buat sendiri". Pungkasnya.

Bapak Y.Safkaur menghargakan tombak dan pisau buatnya dengan harga yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Untuk tombak ia menetapkan harga sebesar Rp.500.000, sedangkan untuk pisau seharga Rp.250.000 perbuah.

Bapak Y.Safkaur sangat mengharapkan perhatian pemerintah untuk membantu sebuah alat pemotong yaitu gurinda untuk mempermudah dalam memotong besih. Karena hingga hari ini, Bapa Y.Safkaur masih menggunakan mesin babat dalam membuat pisau dan ujung tombak.

" Saya berharap, semoga pemerintah bisa melihat apa yang saya buat, dan membantu saya dengan alat pemotong untuk mempermudah saya dalam bekerja". Tambahnya.


Postingan populer dari blog ini

BELAJAR DARI KISAH MEDUSA

NASEHAT BAPA KEPADA PUTRINYA

REVOLUSI PENGHARAPAN