KERAJAAN PENGERAN DAN PUTRI BURUK RUPA
Pada
Zaman
dahulu, disebuah kerajaan, memerintahlah seorang Raja yang bijak sana. Raja
memerintah dengan sangat adil dan bijaksana. Raja memiliki Ratu kerajaan yang
sangat cantik parasnya, tidak hanya cantik tetapi juga lemah lebut dengan
rakyatnya. Kehidupan dalam kerajaan itu sangat makmur sehingga siapapun tidak
akan mengelu kekurangan jika berada di dalam kerajaan itu.
Raja
memerintah sangat lama, dan ia belum juga memiliki anak, yang kelak menggantinya
menjadi raja di istana itu. dalam pergumulan panjangnya, ia berfikir jika Ratu
mengandung anaknya ia akan melakukan yang terbaik untuk pewarisnya nanti. Raja
memikirkan hal itu hingga tertidur. Beberapa hari kemudia, tepatnya di pagi
hari ratu berdandan sangat cantik, menyuruh menyiapkan sarapan istimewa
untuknya dan raja. Ratu masuk ke kamar raja, dan membangunkannya. “Yang Mulia
bangunlah!”. Dengan senyum manis dan tulus di wajah sang Ratu. Raja pun
terbangun, dengan melihat kamarnya sangat indah di hiasi dengan berbagai hal
dan meja sarapan pun dihias sangat cantik. Raja pun bertanya kepada sang Ratu,
“ Ratu tersayangku, mengapa semua ini?, ada hal penting apa gerangan sehingga kau
melakukan ini?”, dan Ratu pun mengambil tangan Raja dan meletakan diperutnya. Raja langsung sigah dan duduk di atas tempat
tindurnya, dan bertanya, “maksunya Ratu sedang mengandung?”, dan Ratu pun
mengangguk tanda benar. Raja sangat gembira dan memeluk Ratu Istrinya, dan
mereka pun menikwati sarapannya, sambil menikmati sarapan, raja menyuruh
pelayan pribadinya untuk masuk, dan ia berkata bahwa, panggilah semua orang
untuk berkumpul, saya akan mengumumkan berita penting”, dan pelayan pun
melakukan apa yang sudah di perintahkan Raja.
Semua orang berkumpul di Gedung Pertemuan, dan menunggu Raja Untuk naik tahta bersama Sang Ratu. Ketika semua sudah berkumpul, Raja dan Ratu duduk di Tahta dan memulai menyampaikan pemberitahuan kepada semua orang.
“ Rakyat dan semua
Pelayanku yang kucintai, Hari ini adalah hari paling bahagia dalam hidupku, apa
yang menjadi pergumulanku terjawab, Ratuku saat ini telah mengandung dan sudah
dipastikan anak yang dikandungnya adalah seorang bayi laki-laki. Dan untuk itu
saya akan membangun istana baru untuk pewaris yang akan datang. Saya mau sebelum
anak ini lahir, istana megah bertemakan taman, yang dilengkapi,
dengan semua mahluk hidup yang bergerak di air, untuk menghiasi air, di udara
untuk menghiasi udara dan pepohonan dan di darat untuk menjadi sahabat, semua
adalah mahluk yang jinak dan dapat dijadikan sahabat, semua itu sudah harus
jadi. Ini perintahku dan harus segala dilaksanakan” setelah memberi pengumuman
semua, orang bersorak kegirangan dan setelah itu, Raja mengundang semua orang
dalam perjamuan besar untuk merayakan moment bahagia itu.
Dalam
proses pembangunan yang dikawal langsung oleh pelayan kepercayaan Raja. Pelayan
yang sangat setia dalam segala hal dan selalu ada untuk Raja. Ketika membangun,
ia melihat kalau Istana itu sangat menggah dan sangat indah. Ia ingin
memilikinya. Karena itu timbulah dalam hatinya ketamakan akan harta. Ia mulai
berfikir kalau, ia sudah mengapdi bagi Raja, dan Raja tidak pernah memberi
sesuatu yang berarti baginya. Dan juga semua hal dalam kerajaan ini hampr dia
yang melakukannya dan bisa dibilang dialah rajanya. Untuk itu ia berkata bahwa,
ia menginginkan lebih, ia berkeinginan untuk sama seperti Raja. Mengambil
keputusan tidak hanya sebagai pemberi pertimbangan dan pelaksana tugas. Ia
hanya membutuhkan pengambilan keputusan. Karena itu ia mulai mengatur rencana
untuk menggulingkan Raja dan mengganti posisinya. Semua hal telah siapkan
tinggal menunggu hari terakhir untuk penggulingan tetapi sebelum hari itu,
penghianatannya di ketahui oleh Sang Raja. Raja sangat murka kepadannya, karena
ia adalah orang kepercayaan Raja, dan ia diberikan hak istimewa dalam kerajaan,
mengapa ia bisa berfikir seperti itu?.
Dan oleh karena itu raja manjatukan hukuman atasnya, dan hukumannya ia akan diusir keluar dari kerajaan, dan keanggotaan kerajaan di cabut darinya. Pelayan menerimah hukuman itu tetapi ia meminta izin untuk Raja, agar dapat berbicara. Dan karena Raja sangat adil, maka Ia mengizinkan Pelayan untuk berbicara.
“ Bapa Raja yang mulia, saya sudah mengapdi sangat setia kepada Bapa Raja dan kerjaan ini selama ini, untuk kesalahan pertama ini membuat saya harus di usir dari kerajaan ini, saya mohon untuk Bapa Raja, untuk pelayananku selama ini, jika di izinkan penuhi 2 (Dua) permintaanku. Yang pertama, Jika Bapa adalah Raja yang adil, Berikan pilihan bebas kepada semua orang, setiap orang bebas meilih patuh atau tidak, tolong penuhi itu. yang kedua jika saya dikeluarkan maka biarkan saya tinggal dan menjadi penjaga Taman, yang baru saja Bapa menyuruhku untuk membangunnya. Saya akan ada di sana seumur hidupku. Dua permintaan ku tolong di kabulakan oleh Tuanku Raja”.
Setelah mengatakan permohonan Raja menyanggupi dan memberi
perintah untuk melakukan seperti yang diinginkannya.
Kemudian
ia diusir keluar dan menjadi penjaga taman serta tinggal di sana selama
bertahun- tahun sampai Pangeran di lahirkan dan beranjak dewasa. Ia tetap setia
menjaga taman dan mulai menjadi peracik anggur yang handal. Ia mempersiapkan
semuanya dengan baik, dan ia merasa bahwa, semua berjalan sesuai dengan
rencananya. Untuk itu ia tetap mempersiapkan segala hal untuk menggagalkan
rencana besar Bapa Raja untuk putranya. Jika ia diusir dan tidak diberikan
bayaran yang pantas untuk pelayanannya selama ini, maka putra Raja juga tidak
bisa mendapatkan hal itu.
Dan
tibalah saatnya dimana, Sang Ratu mengalami sakit bersaling, dan lahirlah seorang Pangeran yang persis seperti raja. Raja menggendong anaknya dan
memujinya di depan anggota kerajaan.
“ LIhatlah hai seluruh anggota kerajaan,
lihatlah anakku Sang Pewaris tahtaku sudah lahir, ia sangat sempurnah,
persis seperti diriku, matanya yang indah dan ia memiliki semua yang ada
padaku, ia benar – benar persis seperti diriku. Aku bangga dan sangat bahagia
saat ini, karena telah memilikinya. Akan ku serahkan semua yang menjadi miliku
menjadi miliknya, karena dia adalah satu – satunya pewarisku. Dan kelak akan
kuserahkan tahta ini selanjutnya kepadanya. Raja sangat gembira sehingga ia, memerintahkan
untuk menjaga pengeran dengan baik,
Dan tibalah waktu yang di tunggu oleh
mantan pelayan Raja itu, yaitu anak dari Raja ini, Sang Pangeran akan dihadiahi
istana yang sudah dibangun oleh Raja. Ketika itu, Raja membawah Pengerah untuk
mengelilingi Istana itu. dan Pangeran sangat senang untuk pemberiaan Ayahnya.
Dan karena itu ia melihat kalau Istana itu adalah sebuah pulau yang didalamnya
terdapat Istana yang sangat nyaman dan dilengkapi dengan taman yang sangat luas
dengan berbagai mahluk hidup. Dan semua ini sangat indah. Untuk itu Pangeran
memeluk Raja dan mengatakan terimah kasih untuk Raja. “Ayah terimah kasih untuk
hadiah ini”. dan setelah berpelukan, pengeran melihat wajah ayahnya berubah
menjadi sedih, dan ia bertanya untuk ayahnya “ Ayah, mengapa Ayah bersedih?,
apakah ayah tidak rela memberi hadiah ini untukku?, lalu Raja menjawab, “Nak!
Ayah tidak bersedih untuk itu, Semua ini sudah ayah persiapkan untukmu sebelum
kamu lahir, tetapi yang ayah sedih adalah mulai hari ini, kamu akan menjadi
pengelola Istana ini, dan Ayah telah berjaji untuk tidak otoriter dalam
menjalankan kerajaan ini, Jadi anakku kamu sudah mendapatkan hak untuk bisa
setia atau memilih tidak berhianat, itu adalah pilihanmu, Selama kamu kecil hingga
dewasa, kamu sudah diajarkan tentang adat – istiadat dan aturan dalam kerajaan
ini, sekarang kamu memiliki hak untuk memilih setia dan menjalankan atutan itu
atau memilihi berhianat. Dan karena sangat gembira, Pangeran menyampaikan
kepada Ayahnya “ Ayah saya Pasti akan melakukan yang Ayah sudah sampaikan, saya
akan menjaga dan menjalankan aturan kerajaan kita dalam setiap sendi
kehidupanku”, dan ayah menjawab, Baik nak!, Dan ada satu lagi, dalam Taman ini
tidak hanya kamu, tetapi ada seseorang lagi, dia adalah pelayan terpercaya ayah
yang sudah berhianan kepada Ayah, Ingat jangan dengar apapun yang ia sampaikan
atau dekat mendekatinya. Dia tinggal di tengah taman dan juga menjaga taman ini.
itu saja yang Ayah ingatkan, tetap setia”. Setelah itu Raja berpamitan bersama
putra-Nya dan Raja melakukan perjalanan kembali ke Kerajaan.
Istana
Sang Pangeran
Setelah Raja kembali ke Kerajaan, Pengerah
memulai melakukan tugasnya sebagai pengelola Taman, setiap hari ia melakakukan
tugas itu, menjaga dan mengusahakan Taman itu. Di Taman itu, Si Pelayan terus
mengamati Pangeran bekerja tanpa meyapa atau menegur Pangeran, mereka seperti
tidak saling melihat walau berada dalam satu Taman.
Taman itu dibangun tepatnya disebuah Pulau, dan pulau itu yang hanya di huni oleh Pangeran dan
mantan pelayan. Karena sudah lama tak bertemu dengan pengeran anak-Nya maka Raja kembali melakukan perjalanan untuk mengujungi Pangeran. Dalam melakukan perjalanan Raja tidak sendiri tetapi bersama pengawal dan Putrinya yang sangat
cantik. Pangeran memiliki seorang adik perempuan yang hanya berbedah 3 Tahun darinya. Sesampainya di Pulau Raja di sambut
oleh pangeran dan Raja memuji kerja dari Pangeran yang sudah mengelolah Taman
itu dengan baik. Mereka pun mulai berbicara sambil melihat – lihat, sekaligus Raja
memperkenalkan Taman itu untuk Putri-Nya. Sambil berkeliling, Putri Raja sangat
senang dan bergembira bisa melihat dan menikmati taman itu. Karena sudah lama
berkeliling akhirnya mereka kembali dan waktunya untuk Raja bersama Putri
kembali ke Kerajaan tetapi ketika mereka ingin kembali, Putri mengatakan kepada
Ayahnya, “ Ayah Putri ingin di sini, dan ingin membantu Pangeran di sini, di
sini sangat indah” dan ketika Raja mendengar itu, Ia menyetujui permintaan
Putrinya untuk tinggal, “Baiklah sayang, jika kamu ingin tinggal dan membantu
kakakmu, tetapi sebelum Ayah kembali ingat pesan Ayah, kamu tidak hanya berdua
bersama kakakmu, tetapi di Taman ini ada satu orang lagi, dia sangat berbahaya,
dia adalah mantan pelayan paling Ayah percayai, Jadi jangan dekati dia atau
mengizikannya untuk berbicara, karena kamu bisa saja menyalagunakan hak untuk
memilih yang salah dan mantan pelayan itu tinggal di tengah Taman ini”. Jawab Putri “Baik
Bapa”. Dan setelah berpesan Raja pun kembali ke Kerajaan.
Hari pertama Putri ada di Pulau, dan untuk
itu Pangeran mulai mengajaknya untuk berkeliling dan membantu kakaknya untuk
memberi nama pada semua mahluk hidup yang ada di dalam Taman itu. mereka
melakukan itu hingga 4 hari berselang, karena banyaknya mahluk hidup di dalam
Taman itu. dan ketika selesai mereka kembali dalam pekerjaan perawatan seperti
biasanya.
Pengeran sangat rajin, tidak ada waktu istirahat,
ia akan selalu melakukan pekerjaan, jika ia pulang berarti hari sudah malam dan
itupun adik perempuannya sudah tertidur karena kelelahan bekerja. Karena
kesibukan kakaknya, Putri sering sendiri dan kesepian, suatu hari ia ingat
dengan apa yang sudah di sampaikan Ayahnya. Dan hal itu membangkitkan rasa
penasaran. Dan ingin melihat wajah, dari Si Pelayan itu, dan karena itu ia
berjalan ke tengah taman, dan di sana ia dari kejauhan melihat semua hal yang
selalu di rawat oleh Pelayan, dan karena semunya sangat indah, ia mulai semakin
penasaran dan maju hingga ia dikejutkan dengan ada sebuah rumah yang dibangun
di atas pepohonan. Dan ketika ia berjalan di bawah rumah itu dan melihat-lihat
ke atas, ia terkejut ada yang memanggilnya, “Tuan Putri, naiklah “. Dan Putri
pun manjawabnya “ siapa kamu?, dan Pelayan pun keluar dan menunjukan wajahnya,
sehingga hal itu membuat Putri sangat kaget, karena melihat sosok orang yang
sangat tampan, bermata biru, berkulit putih, memiliki hidung mancung dan bibir
merah yang sangat indah. Dan karena tertegun beberapa saat, Putri kembali dikagetkan
dengan suara “ Tuan Putri, ada apa? Dan Putripun menjawab dengan polosnya,
“Kamu sangat indah,” dan Pelayan memintanya untuk naik ke rumahnya, dan Putri pun
naik, sesampainya di atas, Pelayan memegang tangan Putri dan mulai memuji
kecantikan Putri “ Kamu sangat santik, kamu adalah bentuk dari keindahan. Tuan
Putri sampai ke dalam pulau ini, berita tentang kecantikanmu terdengar olehku,
aku sangat bersyukur akhirnya, saya memiliki kesempatan untuk melihatmu secara
dekat dan memegang tanganmu. Kamu sangat cantik”.
Tuan Putri dan Pelayan menghabiskan waktu bersama, dan
Putri terus di puji oleh Pelayan. Karena waktu sudah hampir gelap, Putri pun
kembali ke Rumah. Sesampainya di sana, ia mulai duduk dan mengenang apa yang
sudah disampaikan oleh Pelayan, apa benar ia cantik. Dan kerena itu ia
menghabiskan malam itu dengan duduk di depan cermin, sambil memperhatikan
dirinya dan mengingat kembali setiap kata – kata dari Pelayan itu. Putri yang
belum pernah mendengar pujian itu keluar bertubi –tubi dari lelaki tampan, ia
mulai mengingikan pujian, berhari hari ia selalu mengunjungi pelayan, dan
selalu mendapat perhatian lebih dan pujian yang tak henti – hentinya oleh
Pelayan, Pujian itu membuat Putri seperti haus akan pujian itu dan mulai nyaman
dengan kondisi itu.
Tibalah di hari puncak untuk menjalakan aksinya. Pelayan menyiapkan anggung terbaik yang sudah ia buat, anggur itu memiliki kadar alcohol tinggi. Ia menyiapkannya dan ketika mendengar panggilan dari Putri yang haus akan pujian, mulai ia menjawab, “ Kemarilah Putriku ku tersayang, Wahai rembulanku, kaulah cahaya disaat malamku, kemarilah, duduklah di dekatku, agar aku dapat merasakan setiap tarikan nafasmu, hingga aku semakin tenggelam dalam cintamu, kemarilah sayang. Putri terus mendekat dan Pelayan memegang tangannya, menariknya dan memeluknya, dan membawahnya untuk duduk sambil berkata, “aku telah mempersiapkan sesuatu yang istimewa untukmu “ dan Putri menjawab “apa itu” dan pelayan mengatakan minumlah maka kamu akan merasakan keindahah dan kenikmatan, ketika melihat yang di bawah oleh Pelayan Putri mengatakan “Tidak saya tidak minum, Pasti Ayahku marah kepadaku “ dan Pelayan mengatakan “ Sayang, Kamu memiliki hak untuk bahagia, dan untuk itu Raja tidak memiliki hak utuk melarangnya, jdi minumlah dan nikmatilah duniamu, Jika kamu tidak percaya, lihatlah akan ku minum setengahnya”, dan ia pun meminumnya, dan putri yang polos tidak mengetahui bahwa, proses kerja dari anggur itu tidak langsung, tetapi butuh beberapa menit kemudian. Dan ketika melihat Pelayan baik –baik saja, maka iapun menyelesaikan sisa dari botol itu karena rasanya manis. Ketika beberapa saat berselang, ia mulai meminta Pelayan untuk memujinya, karena ia senang dengan pujian itu.
"Pujilah aku hai Pelayan, ketahuilah bahwa, adi tiap malamku, aku selalu terjaga karena bisikanmu yang sangat indah, dan terus terngiang di telingah dan ingatanku”, jawab Pelayan
“ Baiklah Tuan Putri, dekatlah kepadaku, akanku bisikan kata –
kata indah di telingahmu, kau tau Putri, kau sangat cantik, kecantikan mu tiada
taranya, kau bagaikan rembulan yang menghiasi malam setiap insang yang
mendambakanmu, kamu tau?, matamu sangat indah, bolehkan aku mengecup keindahannya?,
Putri menganggung tanda setuju, “Tuan Putri, Rambutmu yang panjang sangat
indah, bolehkah ku menciumnya hingga aku takan melupakannya?, dan putripun
mengisinkannya dengan mengangguk, “ Putri hidungmu yang sangat tinggi bak
gunung yang menjulang, ijinkanku untuk mengecupnya, dan karena itu pengeran
sudah mendapat sinyal kalau Putri tidak memberi penolakan dan ia melanjutkan, “ dan hal paling
indah yang membuat mataku tak berpaling saat melihatmu adalah bibirmu , sungguh
bibirmu sangat manis semanis madu dan merahnya semerah buah delima, sungguh aku
ingin mengecupnya, jika kau izinkan dan putri pun mengangguk tanda setuju karena
telah dikuasai oleh anggur itu. Putri yang malang menikmati semua hal yang
dilakukan padanya hingga ia mencapai titik tertinggi dari kenikmatannya, dan karena itu serasa ia melayang dalam kenikmatan yang membuatnya lupa akan semuan
janji yang sudah disampaikan oleh Ayahnya. Mereka tertidur pulas hingga mereka terbangun dan putri sadar kalau ia tak berpakaian
dan telah kehilangan kesuciannya karena sedang tertidur diatas menindih pelayan.
Putri segera bangun dan mengambil pakaiannya dengan sedikit sadar dan ketika
berpakaian dan ingin pulang, pelayan berkata “ bawahlah anggur ini untukmu,
jika kau ingin meminumnya nanti, atau kau mau berbagi dengan Pangeran”. dan Putri
pun membawahnya, sampai ke rumah, karena sangat kelelahan ia meletakan botol itu
di meja lalu tertidur.
Pengeran pulang dari Taman dan sangat
kehausan dan langsung melihat botol berisi air dan langsung meminumnya, karena
rasanya yang manis, maka pangeran menghabiskannya. Ketika beberapa saat ia
mulai merasa pusing dan tak sadarkan diri karena pengaruh minuman itu. karena
sangat pusing ia duduk sebentar di tanah dan adiknya yang juga tidak sadarkan
diri karena sepanjang perjalan pulang dari dari Pelayan karena kehausan ia
meminum sekali lagi dari cawan yang di bawahnya itu, karena itu ia mabuk karena
anggur dan karena teringat oleh anggur yang diletakan maka iapun keluar untuk
mengambilnya, dan ternyata sudah dihabiskan oleh Pangeran kakaknya. Karena itu,
ingin kembali tetapi terjatuh karena menabrak kakaknya yang sudah dibuat mabuk
oleh anggur itu, karena menindih kakaknya ia tidak berpikir panjang tentang apa
yang ia perbuat, hanya ia ingin melanjutkan apa yang sudah dipelajarinya dengan
Pelayan. Kakanya yang tak berdaya, ingin menolak tetapi karena tak memiliki
kekuatan, ia hanya membiarkan adiknya mulai bereaksi di atas tubuhnya, dan karena
Pangeran telah terbawah oleh suasana itu, kemudian melanjutkan seperti yang
sudah dibuat adiknya hingga titik puncak pangeran yang kelelahan maka mereka pun tertidur.
Saat itu karena Raja ingin berkunjung untuk
melihat anak – anak-Nya, ia memulai perjalanan ke Pulau. Dan sesampainya di
pulau ia mulai memanggil – manggil Putri dan Pengeran. Ia terus mencari dan
memanggil, karena mendengar suara Raja, Putri dan Pangeran terbangun dan mulai
sadar kalau mereka tak berpakaian, dan karena Raja sudah dekat, mereka mulai
bersembunyi karena takut. Raja sekali lagi memanggil, hingga panggilan ketika
Pangeran menjawab, “Ia Ayah!, maaf kami sedang bersembunyi, maafkan kami Ayah”,
dan Raja berkata “ Mengapa kalian bersembunyi dariku?, Jawab Pangeran “ Ayah
karena kami tak berpakaian, kami sudah tidak memegang janji dan melanggar
aturan kerajaan, kami sudah berdosa, Maafkan kami Ayah”.
Saat itu Raja mengetahui apa yang sudah mereka lakukan, sehingga ia bersedih. Dan mulai menanyakan penyebab dan Pangeran menjelaskan semua yang telah mereka perbuat. Semua ini tidak hanya kesalahan Pengawal tetapi karena kedua anak-Nya tidak mematuhi perintah-Nya. Karena kecewa ia memanggil mereka keluar dari persembuanyian dan juga Pengawal. Saat itu Raja mulai berbicara kepada mereka “ Kalian sudah melanggar aturan kerajaan dan siappun yang melakukan kesalahan akan dihukum setimpal dengan perbuatannya. Untukmu Pelayan kamu sekali lagi melakukan kesalah maka aku mengutukmu, dan saat itu tubuh Pelayan berubah bentuk, dan kini tidak seperti manusia tetapi berbentuk seekor Ular Naga yang sangat geram dan kedua bolah matanya yang memerah karena kebencian. Kemudian giliran hukuman untuk Pangeran, Raja berkata “Pangeran kamu tidak akan seperti hari ini, kamu harus bekerja keras karena kamu sudah berbuat pelanggaran di Pulau ini maka pulau ini tidak akan memberi kamu makan dengan gratis tetapi harus kau bekerja hingga kelelahan dan makan dari situ. Dan kamu Putri, Keturunanmu kuberikan wajah buruk rupa sehinga siapa pun yang melihat kalian berdua dan keturunanmu akan takut dan jijik mendekati, karena tubuhmu yang kelam dan kelihatan kotor. Kupakaikan bentuk tubuh itu bukan bukan karena aku membeci tetepi itu adalah bentuk dari kasih sayangku, agar orang lain tidak melihat tubuh kemuliaanmu dan salah menggunaknnya. tubuh buruh rupa itu sebagai perisaimu, karena kalian dan generasimu, adalah pewaris kerajaan. Dan hanya mereka yang mencintaimu dengan tulus yang akan meliwat wujud aslimu. Aku tidak mengusir kalian dari Pulau ini tetapi akan mengisinkan untuk tetap tinggal, tetapi semua hal yang kamu lihat hari ini akan tertutup dan dijaga oleh pasukan keamanan Kerajaan, agar tidak disalah gunakan oleh mereka yang tamak akan harta, dan ketika ada yang mereka temukan ingatlah, itu Aku izinkan untuk ditemukan agar untuk sementara mengisi perutmu agar kamu tidak binasa karena kelaparan hingga selesai beban hukumanmu. Banyak orang akan datang karena menginginkan hartaku dan akan menindasmu dan menikmati apa yang sudah kamu jaga dari generasi ke generasi dan membuatmu menjadi penonton hingga membunuhmu jika kau berusaha untuk menjaga kepercayaanku”, Dan karena beratnya hukuman itu maka, Pengeran berkata
“ Ayah jangan hukum kami seberat itu kami
mohon Ayah, maafkan kami. Ayah beri tahu kami akankah kami dimaafkan?, atau Ayah
sudah membuang kami dan tidak menghiraukan kami lagi?”. Dan Raja menjawab “ Anakku Aku akan memaafkan perbuatanmu pada generasimu, tetapi kamu tetap menerima hukuman
ini, karena perbuatnmu, Ayah tidak akan meninggalkan kamu tetapi tidak akan
marah untuk selamanya. Dan untuk mereka yang rakus akan hartamu akan mendapat hukuman
dua kali lipat dari apa yang sudah mereka lalukan kepadamu, dan akan ku tuntut
darah keturunanmu ke kepada mereka dan anak cucunya, untuk mengembalikan semua
yang mereka rampas darimu.
Ayah mengasihi kalian tetapi, Ayah harus
menjalankan hukum dengan adil.
Tamat…………….