KERAJAAN PENGERAN DAN PUTRI BURUK RUPA




Pada Zaman dahulu, disebuah kerajaan, memerintahlah seorang Raja yang bijak sana. Raja memerintah dengan sangat adil dan bijaksana. Raja memiliki Ratu kerajaan yang sangat cantik parasnya, tidak hanya cantik tetapi juga lemah lebut dengan rakyatnya. Kehidupan dalam kerajaan itu sangat makmur sehingga siapapun tidak akan mengelu kekurangan jika berada di dalam kerajaan itu.

Imc0014.jpgRaja memerintah sangat lama, dan ia belum juga memiliki anak, yang kelak menggantinya menjadi raja di istana itu. dalam pergumulan panjangnya, ia berfikir jika Ratu mengandung anaknya ia akan melakukan yang terbaik untuk pewarisnya nanti. Raja memikirkan hal itu hingga tertidur. Beberapa hari kemudia, tepatnya di pagi hari ratu berdandan sangat cantik, menyuruh menyiapkan sarapan istimewa untuknya dan raja. Ratu masuk ke kamar raja, dan membangunkannya. “Yang Mulia bangunlah!”. Dengan senyum manis dan tulus di wajah sang Ratu. Raja pun terbangun, dengan melihat kamarnya sangat indah di hiasi dengan berbagai hal dan meja sarapan pun dihias sangat cantik. Raja pun bertanya kepada sang Ratu, “ Ratu tersayangku, mengapa semua ini?, ada hal penting apa gerangan sehingga kau melakukan ini?”, dan Ratu pun mengambil tangan Raja dan meletakan diperutnya.  Raja langsung sigah dan duduk di atas tempat tindurnya, dan bertanya, “maksunya Ratu sedang mengandung?”, dan Ratu pun mengangguk tanda benar. Raja sangat gembira dan memeluk Ratu Istrinya, dan mereka pun menikwati sarapannya, sambil menikmati sarapan, raja menyuruh pelayan pribadinya untuk masuk, dan ia berkata bahwa, panggilah semua orang untuk berkumpul, saya akan mengumumkan berita penting”, dan pelayan pun melakukan apa yang sudah di perintahkan Raja.

Semua orang berkumpul di Gedung Pertemuan, dan menunggu Raja Untuk naik tahta bersama Sang Ratu. Ketika semua sudah berkumpul, Raja dan Ratu duduk di Tahta dan memulai menyampaikan pemberitahuan kepada semua orang.

“ Rakyat dan semua Pelayanku yang kucintai, Hari ini adalah hari paling bahagia dalam hidupku, apa yang menjadi pergumulanku terjawab, Ratuku saat ini telah mengandung dan sudah dipastikan anak yang dikandungnya adalah seorang bayi laki-laki. Dan untuk itu saya akan membangun istana baru untuk pewaris yang akan datang. Saya mau sebelum anak ini lahir, istana megah bertemakan taman, yang dilengkapi, dengan semua mahluk hidup yang bergerak di air, untuk menghiasi air, di udara untuk menghiasi udara dan pepohonan dan di darat untuk menjadi sahabat, semua adalah mahluk yang jinak dan dapat dijadikan sahabat, semua itu sudah harus jadi. Ini perintahku dan harus segala dilaksanakan” setelah memberi pengumuman semua, orang bersorak kegirangan dan setelah itu, Raja mengundang semua orang dalam perjamuan besar untuk merayakan moment bahagia itu.

Dalam proses pembangunan yang dikawal langsung oleh pelayan kepercayaan Raja. Pelayan yang sangat setia dalam segala hal dan selalu ada untuk Raja. Ketika membangun, ia melihat kalau Istana itu sangat menggah dan sangat indah. Ia ingin memilikinya. Karena itu timbulah dalam hatinya ketamakan akan harta. Ia mulai berfikir kalau, ia sudah mengapdi bagi Raja, dan Raja tidak pernah memberi sesuatu yang berarti baginya. Dan juga semua hal dalam kerajaan ini hampr dia yang melakukannya dan bisa dibilang dialah rajanya. Untuk itu ia berkata bahwa, ia menginginkan lebih, ia berkeinginan untuk sama seperti Raja. Mengambil keputusan tidak hanya sebagai pemberi pertimbangan dan pelaksana tugas. Ia hanya membutuhkan pengambilan keputusan. Karena itu ia mulai mengatur rencana untuk menggulingkan Raja dan mengganti posisinya. Semua hal telah siapkan tinggal menunggu hari terakhir untuk penggulingan tetapi sebelum hari itu, penghianatannya di ketahui oleh Sang Raja. Raja sangat murka kepadannya, karena ia adalah orang kepercayaan Raja, dan ia diberikan hak istimewa dalam kerajaan, mengapa ia bisa berfikir seperti itu?.

Dan oleh karena itu raja manjatukan hukuman atasnya, dan hukumannya ia akan diusir keluar dari kerajaan, dan keanggotaan kerajaan di cabut darinya. Pelayan menerimah hukuman itu tetapi ia meminta izin untuk Raja, agar dapat berbicara. Dan karena Raja sangat adil, maka Ia mengizinkan Pelayan untuk berbicara. 

“ Bapa Raja yang mulia, saya sudah mengapdi sangat setia kepada Bapa Raja dan kerjaan ini selama ini, untuk kesalahan pertama ini membuat saya harus di usir dari kerajaan ini, saya mohon untuk Bapa Raja, untuk pelayananku selama ini, jika di izinkan penuhi 2 (Dua) permintaanku. Yang pertama, Jika Bapa adalah Raja yang adil, Berikan pilihan bebas kepada semua orang, setiap orang bebas meilih patuh atau tidak, tolong penuhi itu. yang kedua jika saya dikeluarkan maka biarkan saya tinggal dan menjadi penjaga Taman, yang baru saja Bapa menyuruhku untuk membangunnya. Saya akan ada di sana seumur hidupku. Dua permintaan ku tolong di kabulakan oleh Tuanku Raja”. 

Setelah mengatakan permohonan Raja menyanggupi dan memberi perintah untuk melakukan seperti yang diinginkannya.

Kemudian ia diusir keluar dan menjadi penjaga taman serta tinggal di sana selama bertahun- tahun sampai Pangeran di lahirkan dan beranjak dewasa. Ia tetap setia menjaga taman dan mulai menjadi peracik anggur yang handal. Ia mempersiapkan semuanya dengan baik, dan ia merasa bahwa, semua berjalan sesuai dengan rencananya. Untuk itu ia tetap mempersiapkan segala hal untuk menggagalkan rencana besar Bapa Raja untuk putranya. Jika ia diusir dan tidak diberikan bayaran yang pantas untuk pelayanannya selama ini, maka putra Raja juga tidak bisa mendapatkan hal itu.

Dan tibalah saatnya dimana, Sang Ratu mengalami sakit bersaling, dan lahirlah  seorang Pangeran yang persis seperti raja. Raja menggendong anaknya dan memujinya di depan anggota kerajaan.

“ LIhatlah hai seluruh anggota kerajaan, lihatlah anakku Sang Pewaris tahtaku sudah lahir, ia sangat sempurnah, persis seperti diriku, matanya yang indah dan ia memiliki semua yang ada padaku, ia benar – benar persis seperti diriku. Aku bangga dan sangat bahagia saat ini, karena telah memilikinya. Akan ku serahkan semua yang menjadi miliku menjadi miliknya, karena dia adalah satu – satunya pewarisku. Dan kelak akan kuserahkan tahta ini selanjutnya kepadanya.  Raja sangat gembira sehingga ia, memerintahkan untuk menjaga pengeran dengan baik,

Dan tibalah waktu yang di tunggu oleh mantan pelayan Raja itu, yaitu anak dari Raja ini, Sang Pangeran akan dihadiahi istana yang sudah dibangun oleh Raja. Ketika itu, Raja membawah Pengerah untuk mengelilingi Istana itu. dan Pangeran sangat senang untuk pemberiaan Ayahnya. Dan karena itu ia melihat kalau Istana itu adalah sebuah pulau yang didalamnya terdapat Istana yang sangat nyaman dan dilengkapi dengan taman yang sangat luas dengan berbagai mahluk hidup. Dan semua ini sangat indah. Untuk itu Pangeran memeluk Raja dan mengatakan terimah kasih untuk Raja. “Ayah terimah kasih untuk hadiah ini”. dan setelah berpelukan, pengeran melihat wajah ayahnya berubah menjadi sedih, dan ia bertanya untuk ayahnya “ Ayah, mengapa Ayah bersedih?, apakah ayah tidak rela memberi hadiah ini untukku?, lalu Raja menjawab, “Nak! Ayah tidak bersedih untuk itu, Semua ini sudah ayah persiapkan untukmu sebelum kamu lahir, tetapi yang ayah sedih adalah mulai hari ini, kamu akan menjadi pengelola Istana ini, dan Ayah telah berjaji untuk tidak otoriter dalam menjalankan kerajaan ini, Jadi anakku kamu sudah mendapatkan hak untuk bisa setia atau memilih tidak berhianat, itu adalah pilihanmu, Selama kamu kecil hingga dewasa, kamu sudah diajarkan tentang adat – istiadat dan aturan dalam kerajaan ini, sekarang kamu memiliki hak untuk memilih setia dan menjalankan atutan itu atau memilihi berhianat. Dan karena sangat gembira, Pangeran menyampaikan kepada Ayahnya “ Ayah saya Pasti akan melakukan yang Ayah sudah sampaikan, saya akan menjaga dan menjalankan aturan kerajaan kita dalam setiap sendi kehidupanku”, dan ayah menjawab, Baik nak!, Dan ada satu lagi, dalam Taman ini tidak hanya kamu, tetapi ada seseorang lagi, dia adalah pelayan terpercaya ayah yang sudah berhianan kepada Ayah, Ingat jangan dengar apapun yang ia sampaikan atau dekat mendekatinya. Dia tinggal di tengah taman dan juga menjaga taman ini. itu saja yang Ayah ingatkan, tetap setia”. Setelah itu Raja berpamitan bersama putra-Nya dan Raja melakukan perjalanan kembali ke Kerajaan.

Istana Sang Pangeran

Setelah Raja kembali ke Kerajaan, Pengerah memulai melakukan tugasnya sebagai pengelola Taman, setiap hari ia melakakukan tugas itu, menjaga dan mengusahakan Taman itu. Di Taman itu, Si Pelayan terus mengamati Pangeran bekerja tanpa meyapa atau menegur Pangeran, mereka seperti tidak saling melihat walau berada dalam satu Taman.

Taman itu dibangun tepatnya disebuah Pulau, dan pulau itu yang hanya di huni oleh Pangeran dan mantan pelayan. Karena sudah lama tak bertemu dengan pengeran anak-Nya maka Raja kembali melakukan perjalanan untuk mengujungi Pangeran. Dalam melakukan perjalanan Raja tidak sendiri tetapi bersama pengawal dan Putrinya yang sangat cantik. Pangeran memiliki seorang adik perempuan yang hanya berbedah 3 Tahun darinya. Sesampainya di Pulau Raja di sambut oleh pangeran dan Raja memuji kerja dari Pangeran yang sudah mengelolah Taman itu dengan baik. Mereka pun mulai berbicara sambil melihat – lihat, sekaligus Raja memperkenalkan Taman itu untuk Putri-Nya. Sambil berkeliling, Putri Raja sangat senang dan bergembira bisa melihat dan menikmati taman itu. Karena sudah lama berkeliling akhirnya mereka kembali dan waktunya untuk Raja bersama Putri kembali ke Kerajaan tetapi ketika mereka ingin kembali, Putri mengatakan kepada Ayahnya, “ Ayah Putri ingin di sini, dan ingin membantu Pangeran di sini, di sini sangat indah” dan ketika Raja mendengar itu, Ia menyetujui permintaan Putrinya untuk tinggal, “Baiklah sayang, jika kamu ingin tinggal dan membantu kakakmu, tetapi sebelum Ayah kembali ingat pesan Ayah, kamu tidak hanya berdua bersama kakakmu, tetapi di Taman ini ada satu orang lagi, dia sangat berbahaya, dia adalah mantan pelayan paling Ayah percayai, Jadi jangan dekati dia atau mengizikannya untuk berbicara, karena kamu bisa saja menyalagunakan hak untuk memilih yang salah dan mantan pelayan itu tinggal di tengah Taman ini”. Jawab Putri “Baik Bapa”. Dan setelah berpesan Raja pun kembali ke Kerajaan.

Hari pertama Putri ada di Pulau, dan untuk itu Pangeran mulai mengajaknya untuk berkeliling dan membantu kakaknya untuk memberi nama pada semua mahluk hidup yang ada di dalam Taman itu. mereka melakukan itu hingga 4 hari berselang, karena banyaknya mahluk hidup di dalam Taman itu. dan ketika selesai mereka kembali dalam pekerjaan perawatan seperti biasanya.

Pengeran sangat rajin, tidak ada waktu istirahat, ia akan selalu melakukan pekerjaan, jika ia pulang berarti hari sudah malam dan itupun adik perempuannya sudah tertidur karena kelelahan bekerja. Karena kesibukan kakaknya, Putri sering sendiri dan kesepian, suatu hari ia ingat dengan apa yang sudah di sampaikan Ayahnya. Dan hal itu membangkitkan rasa penasaran. Dan ingin melihat wajah, dari Si Pelayan itu, dan karena itu ia berjalan ke tengah taman, dan di sana ia dari kejauhan melihat semua hal yang selalu di rawat oleh Pelayan, dan karena semunya sangat indah, ia mulai semakin penasaran dan maju hingga ia dikejutkan dengan ada sebuah rumah yang dibangun di atas pepohonan. Dan ketika ia berjalan di bawah rumah itu dan melihat-lihat ke atas, ia terkejut ada yang memanggilnya, “Tuan Putri, naiklah “. Dan Putri pun manjawabnya “ siapa kamu?, dan Pelayan pun keluar dan menunjukan wajahnya, sehingga hal itu membuat Putri sangat kaget, karena melihat sosok orang yang sangat tampan, bermata biru, berkulit putih, memiliki hidung mancung dan bibir merah yang sangat indah. Dan karena tertegun beberapa saat, Putri kembali dikagetkan dengan suara “ Tuan Putri, ada apa? Dan Putripun menjawab dengan polosnya, “Kamu sangat indah,” dan Pelayan memintanya untuk naik ke rumahnya, dan Putri pun naik, sesampainya di atas, Pelayan memegang tangan Putri dan mulai memuji kecantikan Putri “ Kamu sangat santik, kamu adalah bentuk dari keindahan. Tuan Putri sampai ke dalam pulau ini, berita tentang kecantikanmu terdengar olehku, aku sangat bersyukur akhirnya, saya memiliki kesempatan untuk melihatmu secara dekat dan memegang tanganmu. Kamu sangat cantik”.

Tuan Putri  dan Pelayan menghabiskan waktu bersama, dan Putri terus di puji oleh Pelayan. Karena waktu sudah hampir gelap, Putri pun kembali ke Rumah. Sesampainya di sana, ia mulai duduk dan mengenang apa yang sudah disampaikan oleh Pelayan, apa benar ia cantik. Dan kerena itu ia menghabiskan malam itu dengan duduk di depan cermin, sambil memperhatikan dirinya dan mengingat kembali setiap kata – kata dari Pelayan itu. Putri yang belum pernah mendengar pujian itu keluar bertubi –tubi dari lelaki tampan, ia mulai mengingikan pujian, berhari hari ia selalu mengunjungi pelayan, dan selalu mendapat perhatian lebih dan pujian yang tak henti – hentinya oleh Pelayan, Pujian itu membuat Putri seperti haus akan pujian itu dan mulai nyaman dengan kondisi itu.

Tibalah di hari puncak untuk menjalakan aksinya. Pelayan menyiapkan anggung terbaik yang sudah ia buat, anggur itu memiliki kadar alcohol tinggi. Ia menyiapkannya dan ketika mendengar panggilan dari Putri yang haus akan pujian, mulai ia menjawab, “ Kemarilah Putriku ku tersayang, Wahai rembulanku, kaulah cahaya disaat malamku, kemarilah, duduklah di dekatku, agar aku dapat merasakan setiap tarikan nafasmu, hingga aku semakin tenggelam dalam cintamu, kemarilah sayang. Putri terus mendekat dan Pelayan memegang tangannya, menariknya dan memeluknya, dan membawahnya untuk duduk sambil berkata, “aku telah mempersiapkan sesuatu yang istimewa untukmu “ dan Putri menjawab “apa itu” dan pelayan mengatakan minumlah maka kamu akan merasakan keindahah dan kenikmatan, ketika melihat yang di bawah oleh Pelayan Putri mengatakan “Tidak saya tidak minum, Pasti Ayahku marah kepadaku “ dan Pelayan mengatakan “ Sayang, Kamu memiliki hak untuk bahagia, dan untuk itu Raja tidak memiliki hak utuk melarangnya, jdi minumlah dan nikmatilah duniamu, Jika kamu tidak percaya, lihatlah akan ku minum setengahnya”, dan ia pun meminumnya, dan putri yang polos tidak mengetahui bahwa, proses kerja dari anggur itu tidak langsung, tetapi butuh beberapa menit kemudian. Dan ketika melihat Pelayan baik –baik saja, maka iapun menyelesaikan sisa dari botol itu karena rasanya manis. Ketika beberapa saat berselang, ia mulai meminta Pelayan untuk memujinya, karena ia senang dengan pujian itu.

"Pujilah aku hai Pelayan, ketahuilah bahwa, adi tiap malamku, aku selalu terjaga karena bisikanmu yang sangat indah, dan terus terngiang di telingah dan ingatanku”, jawab Pelayan 

“ Baiklah Tuan Putri, dekatlah kepadaku, akanku bisikan kata – kata indah di telingahmu, kau tau Putri, kau sangat cantik, kecantikan mu tiada taranya, kau bagaikan rembulan yang menghiasi malam setiap insang yang mendambakanmu, kamu tau?, matamu sangat indah, bolehkan aku mengecup keindahannya?, Putri menganggung tanda setuju, “Tuan Putri, Rambutmu yang panjang sangat indah, bolehkah ku menciumnya hingga aku takan melupakannya?, dan putripun mengisinkannya dengan mengangguk, “ Putri hidungmu yang sangat tinggi bak gunung yang menjulang, ijinkanku untuk mengecupnya, dan karena itu pengeran sudah mendapat sinyal kalau Putri tidak memberi  penolakan dan ia melanjutkan, “ dan hal paling indah yang membuat mataku tak berpaling saat melihatmu adalah bibirmu , sungguh bibirmu sangat manis semanis madu dan merahnya semerah buah delima, sungguh aku ingin mengecupnya, jika kau izinkan dan putri pun mengangguk tanda setuju karena telah dikuasai oleh anggur itu. Putri yang malang menikmati semua hal yang dilakukan padanya hingga ia mencapai titik tertinggi dari kenikmatannya, dan karena itu serasa ia melayang dalam kenikmatan yang membuatnya lupa akan semuan janji yang sudah disampaikan oleh Ayahnya. Mereka tertidur pulas  hingga mereka terbangun dan putri sadar kalau ia tak berpakaian dan telah kehilangan kesuciannya karena sedang tertidur diatas menindih pelayan. Putri segera bangun dan mengambil pakaiannya dengan sedikit sadar dan ketika berpakaian dan ingin pulang, pelayan berkata “ bawahlah anggur ini untukmu, jika kau ingin meminumnya nanti, atau kau mau berbagi dengan Pangeran”. dan Putri pun membawahnya, sampai ke rumah, karena sangat kelelahan ia meletakan botol itu di meja lalu tertidur.

Pengeran pulang dari Taman dan sangat kehausan dan langsung melihat botol berisi air dan langsung meminumnya, karena rasanya yang manis, maka pangeran menghabiskannya. Ketika beberapa saat ia mulai merasa pusing dan tak sadarkan diri karena pengaruh minuman itu. karena sangat pusing ia duduk sebentar di tanah dan adiknya yang juga tidak sadarkan diri karena sepanjang perjalan pulang dari dari Pelayan karena kehausan ia meminum sekali lagi dari cawan yang di bawahnya itu, karena itu ia mabuk karena anggur dan karena teringat oleh anggur yang diletakan maka iapun keluar untuk mengambilnya, dan ternyata sudah dihabiskan oleh Pangeran kakaknya. Karena itu, ingin kembali tetapi terjatuh karena menabrak kakaknya yang sudah dibuat mabuk oleh anggur itu, karena menindih kakaknya ia tidak berpikir panjang tentang apa yang ia perbuat, hanya ia ingin melanjutkan apa yang sudah dipelajarinya dengan Pelayan. Kakanya yang tak berdaya, ingin menolak tetapi karena tak memiliki kekuatan, ia hanya membiarkan adiknya mulai bereaksi di atas tubuhnya, dan karena Pangeran telah terbawah oleh suasana itu, kemudian melanjutkan seperti yang sudah dibuat adiknya hingga titik puncak pangeran yang kelelahan maka mereka pun tertidur. 

Saat itu karena Raja ingin berkunjung untuk melihat anak – anak-Nya, ia memulai perjalanan ke Pulau. Dan sesampainya di pulau ia mulai memanggil – manggil Putri dan Pengeran. Ia terus mencari dan memanggil, karena mendengar suara Raja, Putri dan Pangeran terbangun dan mulai sadar kalau mereka tak berpakaian, dan karena Raja sudah dekat, mereka mulai bersembunyi karena takut. Raja sekali lagi memanggil, hingga panggilan ketika Pangeran menjawab, “Ia Ayah!, maaf kami sedang bersembunyi, maafkan kami Ayah”, dan Raja berkata “ Mengapa kalian bersembunyi dariku?, Jawab Pangeran “ Ayah karena kami tak berpakaian, kami sudah tidak memegang janji dan melanggar aturan kerajaan, kami sudah berdosa, Maafkan kami Ayah”.

Saat itu Raja mengetahui apa yang sudah mereka lakukan, sehingga ia bersedih. Dan mulai menanyakan penyebab dan Pangeran menjelaskan semua yang telah mereka perbuat. Semua ini tidak hanya kesalahan Pengawal tetapi karena kedua anak-Nya tidak mematuhi perintah-Nya. Karena kecewa ia memanggil mereka keluar dari persembuanyian dan juga Pengawal. Saat itu Raja mulai berbicara kepada mereka “ Kalian sudah melanggar aturan kerajaan dan siappun yang melakukan kesalahan akan dihukum setimpal dengan perbuatannya. Untukmu Pelayan kamu sekali lagi melakukan kesalah maka aku mengutukmu, dan saat itu tubuh Pelayan berubah bentuk, dan kini tidak seperti manusia tetapi berbentuk seekor Ular Naga yang sangat geram dan kedua bolah matanya yang memerah karena kebencian. Kemudian giliran hukuman untuk Pangeran, Raja berkata “Pangeran kamu tidak akan seperti hari ini, kamu harus bekerja keras karena kamu sudah berbuat pelanggaran di Pulau ini maka pulau ini tidak akan memberi kamu makan dengan gratis tetapi harus kau bekerja hingga kelelahan dan makan dari situ. Dan kamu Putri, Keturunanmu kuberikan wajah buruk rupa sehinga siapa pun yang melihat kalian berdua dan keturunanmu akan takut dan jijik mendekati, karena tubuhmu yang kelam dan kelihatan kotor. Kupakaikan bentuk tubuh itu bukan bukan karena aku membeci tetepi itu adalah bentuk dari kasih sayangku, agar orang lain tidak melihat tubuh kemuliaanmu dan salah menggunaknnya. tubuh buruh rupa itu sebagai perisaimu, karena kalian dan generasimu, adalah pewaris kerajaan. Dan hanya mereka yang mencintaimu dengan tulus yang akan meliwat wujud aslimu. Aku tidak mengusir kalian dari Pulau ini tetapi akan mengisinkan untuk tetap tinggal, tetapi semua hal yang kamu lihat hari ini akan tertutup dan dijaga oleh pasukan keamanan Kerajaan, agar tidak disalah gunakan oleh mereka yang tamak akan harta, dan ketika ada yang mereka temukan ingatlah, itu Aku izinkan untuk ditemukan agar untuk sementara mengisi perutmu agar kamu tidak binasa karena kelaparan hingga selesai beban hukumanmu. Banyak orang akan datang karena menginginkan hartaku dan akan menindasmu dan menikmati apa yang sudah kamu jaga dari generasi ke generasi dan membuatmu menjadi penonton hingga membunuhmu jika kau berusaha untuk menjaga kepercayaanku”,  Dan karena beratnya hukuman itu maka, Pengeran berkata 

“ Ayah jangan hukum kami seberat itu kami mohon Ayah, maafkan kami. Ayah beri tahu kami akankah kami dimaafkan?, atau Ayah sudah membuang kami dan tidak menghiraukan kami lagi?”. Dan Raja menjawab “ Anakku Aku akan memaafkan perbuatanmu pada generasimu, tetapi kamu tetap menerima hukuman ini, karena perbuatnmu, Ayah tidak akan meninggalkan kamu tetapi tidak akan marah untuk selamanya. Dan untuk mereka yang rakus akan hartamu akan mendapat hukuman dua kali lipat dari apa yang sudah mereka lalukan kepadamu, dan akan ku tuntut darah keturunanmu ke kepada mereka dan anak cucunya, untuk mengembalikan semua yang mereka rampas darimu.

Ayah mengasihi kalian tetapi, Ayah harus menjalankan hukum dengan adil.

Tamat…………….



Postingan populer dari blog ini

BELAJAR DARI KISAH MEDUSA

NASEHAT BAPA KEPADA PUTRINYA

REVOLUSI PENGHARAPAN