Belajar dari Kisah Yudas
Lukas 22:3-6 (TB) Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu.
Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka.
Mereka sangat gembira dan bermupakat untuk memberikan sejumlah uang kepadanya.
Ia menyetujuinya, dan mulai dari waktu itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa setahu orang banyak.
Dalam Firmat Tuhan diatas yg menjadi penghianan adalah orang terdekat yang selalu berjalan bersama dan paling banyak mengetahui banyak hal tentang rahasia tim itu. Yudas menghianati Gurunya sendiri walau dia telah mengetahui kebenaran selama tiga setengah tahun ada dalam tim itu. Dalam perjalannya bersama Yesus banyak hal baik yang disaksikan tetapi juga di kalangan masyarakat dia memilih kepribadian yang baik sehingga bisa terhitung di dalam bilangan orang yg berbahagia. Tetapi apa yg terjadi dia merusaknya hanya dengan 30 keping perak dan satu ciuman penghianatan dan ia pada saatnya ingin sekali mengembalikan nama baiknya tetapi sudah terlambat dan dia harus berakhir pada menggantungkan dirinya lalu mati.
Bagian ini mengingatkan kita semua bahwa yg bisa menjadi penghianat adalah orang terdekat kita yang paling banyak tau tentang siapa kita, berhati-hatilah untuk memberitau rahasia pribadimu karena dia dapat menjualnya untuk perutnya.
Tetapi juga ketika kita ada sebagai penghianat itu sendiri kita harus bisa mengontrol diri kita supaya kita bisa berbalik sebelum fatal. Karena jika semua sudah terlanjur bisa saja nyawa kita menjadi taruhannya karena perbuatan jahat pasti ada ganjarannya
Tuhan memberkati
Mat berhari minggu