SUKSES MENJADI MILIK MEREKA YANG MAU BANGKIT, DAN KUAT BERDIRI TEGAK SAAT JATUH.

Dalam kehidupan setiap manusia tidak lepas dari segala bentuk tantangan dan kebahagiaan. Untuk mendapatkan kebahagiaan seseorang harus bisa melewati tantangan.

Kebahagiaan itu bagaikan emas yang masih tertimbun di dalam tanah, yang telah di ketahui oleh ahli geologis tentang letak, penyebaran umur dari emas itu. Tinggal kita yang adalah penambang memikirkan bagaimana caranya mendapatkan emas itu. 
Untuk mendapatkan emas, banyak hal dalam hidup ini harus kita pertaruhkan, demi kebahagian itu. 

Demikian dengan kehidupan, untuk sampai KESEIMBANGAN, seseorang harus bisa menerima banyak hal, gelinding, lecet, patah tulang, agar bisa sampai pada Keseimbangan.

Pada saat menuju Keseimbangan  kita tidak hanya berhadapan dengan tantangan hidup, kita juga di diperhadapkan dengan para hakim, yang entah siap yang menunjuk mereka menjadi hakim bagi kita. 
Tetapi mereka selalu ada di sekita kita.

Hakim yang siap menjustifikasi kita dengan segala bentuk pelabelan. Seperti ketika di mata hakim kita gagal maka, mereka akan menjatuhi pelabelan, Bodoh, tidak mampu, tidak akan menjadi apa apa, masa depan suram, otak kurang mampu dan yang lebih parah lagi adalah tidak adanya penghargaan dan penghormatan bagi kita.

Hanya ada dua pilihan ketika kita berhadapan dengan hakim seperti ini, jika kita berjalan sesuai dengan aturan baku yang sudah berlaku, maka kita akan di suguhkan pelabelan positif, jika TDK kita akan di berikan pelabelan negatif. 

Ketika di pengadilan, kita memang di bantu oleh seorang pengacara, tetapi satu yang perlu kita ketahui bahwa, dia hanyalah seorang diri, maka penting untuk kita membantunya. 
Membantu dengan cara, membuktikan bahwa kita layak di hargai dan di perlakukan sama di mata hakim.
Ketika kita menerima pelabelan, janganlah kita menganggap bahwa mereka benar, dan puas diri  dan menerima semua pelabelan itu.

"Ingat tak ada kata terlambat dan tidak bisa bagi mereka yang mau berjuang".

Ketika pelabelan itu datang, terimah, genggam, dan bangkit serta buktikan kepada mereka bahwa kamu takan hancur lantaran pelabelan itu, kamu dapat merubah pelabelan negatif menjadi pelabelan positif.

Buktikan bahwa kamu pantas di hargai, dan di perlakukan sama di mata hakim.

(Hakim yang di maksud di atas adalah masyarakat, orang disekitar kita, keluarga, orang yang paling kita percaya dan lainnya.)

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR DARI KISAH MEDUSA

NASEHAT BAPA KEPADA PUTRINYA

REVOLUSI PENGHARAPAN